Safety tidak hanya mengkaji Keselamatan Kerja saja tetapi mengangkat masalah-masalah yang terjadi mengenai Kesehatan Kerja bahkan mengkaji sampai Pengendalian Lingkungan Kerja, sehingga dunia safety lebih dikenal dengan istilah HSE (Health Safety & Environment). Pembahasan di bawah ini adalah bagian dari Kajian Safety yakni : Kesehatan Kerja yang mengandung penjelasan mengenai PAK (Penyakit Akibat Kerja). PAK yang sering diderita oleh para pekerja kantor adalah Penyakit-Penyakit Ergonomis (Penyakit yang berhubungan dengan posisi tubuh yang salah).
Kita pasti semua tahu fungsi dari komputer yang kita gunakan sehari-hari tetapi terkadang kita lupa apa akibat penggunaan komputer terutama yang berpengaruh terhadap tubuh kita. Berdasarkan hasil penelitian bahwa Komputer dapat menimbulkan resiko kesehatan berupa :
1. Stress (menurut NIOSH).
2. Gangguan Pada Mata & Penglihatan yang berujung pada penyakit CVS (Computer Vision Syndrome) menurut The American Optometric Association, Miopi dan Glaucoma menurut The Journal of Epidemiology and Community Health.
3. Gangguan Muskuloskeletal yang berujung pada Repetitive Strain Injury (RSI).
Resiko kesehatan yang terjadi itu banyak diakibatkan oleh penggunaan yang salah, seperti :
a. Letak layar yang terlalu tinggi atau terlalu rendah.
b. Jarak mata ke layar komputer yang terlalu dekat.
c. Tidak ergonomisnya meja keyboard dengan tubuh operator.
d. Pencahayaan yang tidak sesuai .
e. Posisi Tubuh Yang Buruk.
f. Jumlah Kedipan Tidak Cukup Untuk Membasahi Mata.
g. Kelainan Minor Pada Penglihatan Yang Diperberat Oleh Penggunaan Komputer.
h. Penggunaan Lensa Koreksi Yang tidak Sesuai Dengan Posisi dan Jarak Pengguna Dari Monitor.
Keadaan ketidaksesuianan ini menggambarkan pertanyaan yang sering terlontar pula, ” Mengapa kerja seharian sering merasa capek atau lelah ? ”
Otot berpusat pada Susunan Syaraf Tulang Belakang, jika Syaraf Tulang Belakang terkena beban atau ketidaksesuaian pada bentuk maka terjadi pembakaran kalor pada otot berlebihan (kelelalahan otot) sehingga rasa capek atau lelah berasal dari proses tersebut.
Hindari Posisi-Posisi Seperti Ini…!!!!
Bagaimana Cara Mengatasi Resiko Kesehatan Akibat Penggunaan Komputer :
Menurut hasil penelitian NIOSH bahwa operator komputer mengalami STRESS pekerjaan yang lebih tinggi dibandingkan pekerja lain. Pencegahan Stress ini dapat dilakukan dengan : memberikan waktu istirahat mata dalam beberapa menit, misalnya dengan cara salah satu cara melihat letak obyek bervariasi, melakukan olah raga ringan meskipun dalam keadaan duduk seperti menggerakan kaki, lengan, punggung, leher & bahu secara teratur.
Penggunaan komputer yang terlalu lama akan mengakibatkan turunnya tingkat ketajaman mata, sakit kepala, gangguan penglihatan dan ganguan mata itu sendiri, jika ini dibiarkan parah akan menimbulkan kerusakan mata permanen, keadaan ini disebut CVS (Computer Vision Sydrome). CVS merupakan contoh gangguan mata yang akan terjadi pada pengguna komputer. Pencegahan Gangguan mata dan penglihatan ini dapat dilakukan dengan mengatur lamanya penggunaan komputer dan bahkan menghentikan penggunaan komputer.
Gejala-gejala CVS dapat kita lihat sebagai berikut :
a. Myopi sementara : ketidakmampuan melihat dengan jelas obyek yang jauh untuk beberapa saat sampai beberapa jam setelah menggunakan komputer.
b. Mata Lelah.
c. Pengelihatan Kabur.
d. Mata Kering, Iritasi & Mata Berair.
e. Peningkatan Sensitivitas Terhadap Cahaya.
f. Sakit Kepala, Sakit punggung, Sakit Leher & Spasme Otot.
Langkah-langkah Untuk mengurangi resiko CVS :
a. Pemeriksaan Mata (Tips : Minimal 1 tahun sekali).
b. Pengaturan Pencahayaan (Tips : Meminimalkan cahaya yang berasal dari monitor)
c. Pengaturan Penglihatan (Tips : Jarak monitor ke mata 18-24 inchi, Posisi monitor sejajar mata, Membersihkan debu pada monitor, mengistirahatkan mata dengan menutup mata dan melihat dengan jarak bervariasi, mengedipkan mata lebih sering).
d. Modifikasi Tempat Kerja (Tips : Pengaturan letak komputer).
e. Olah Raga Ringan dengan menggerakan bagian leher, pundak, punggung & lengan (Disarankan).
Gangguan Muskuloskeletal diawali dengan kelemahan otot & tendon atau nyeri leher & punggung sampai dengan trauma yang kumulatif. Trauma kumulatif ini terjadi karena adanya gerakan berulang secara terus menerus untuk waktu yang lama yang disebut RSI (Repetitive Strain Injury).
Gejala awal RSI :
a. Kesesakan, ketidaknyamanan, kekauan, kesakitan, atau terbakar di tangan, pergelangan tangan, jari-jari, lengan bawah & siku.
b. Perasaan geli, kedinginan, atau mati rasa pds tangan.
c. Kekauan atau kehilangan kekuatan atau koordinasi tangan.
d. Nyeri yang menyebabkan terbangun di malam hari.
e. Memiliki keinginan untuk memijat tangan, pergelangan tangan dan lengan
f. Nyeri punggung, bahu atau leher yang berhubungan dengan penggunaan komputer
Gejala lain yang termasuk dalam RSI adalah :
a. Carpal Tunner Syndrome (CTS) : kumpulan gejala yang mengenai tangan dan pergelangan tangan yang mengakibatkan iritasi & nervus medianus. Orang yang beresiko adalah pengguna komputer yang melakukan gerakan berulang pada pergelangan tangan.
b. DeQuervains Tenosynovitis (DQT) : ciri khasnya ada rasa sakit pada sisi ibu jari lengan bawah yang dapat menyebar ke atas dan ke bawah.
c. Thoracic Outlet Sydrome (TOS) : Resiko ini dapat terjadi pada pengguna komputer karena adanya gerakan berulang dalam menggunakan keyboard & mouse.
d. Tennis Elbow (TE) : Ditandai dengan nyeri disiku setelah aktivitas yang menggunakan pergelangan tangan.
Pencegahan Muskuloskeletal dapat dilakukan dengan :
1. Meletakan Postur tubuh yang benar
2. Menyediakan Penyokong punggung yang sesuai
3. Posisi duduk yang ergonomis.
Hindari Gejala-Gejala Ini Sejak Dini…!!!!
Teknis Ideal Mengatasi Resiko Kesehatan Akibat Penggunaan Komputer :
a. Monitor : Berada di ketinggian yang sama dan berdampingan dengan tempat arsip, berjarak 18-24 inchi dari wajah pengguna, dapat dimiringkan dan dinaikkan.
b. Keyboard : Dapat disetel & dilepaskan, diletakan sejajar dengan lengan tanpa harus mengangkat siku, pergelangan tangan sejajar dengan lengan bawah sehingga pergelangan tangan tidak terlalu fleksi, berada di depan monitor sejajar dengan letak mouse.
c. Kursi : Menyokong punggung, dapat disesuaikan untuk memperoleh posisi yang sebernarnya dan memiliki kemiringan yang dapat menyokong punggung, ketinggian kursi dapat disesuaikan ketika pengguna berada dalam kondisi duduk, disokong oleh lima kaki, dapat dipindahkan dengan mudah, memiliki bentuk yang dapat mendistribusikan berat badan.
d. Meja : Memiliki ruang yang cukup untuk lengan, memiliki ketinggian yang sesuai, memiliki ukuran yang cukup, untuk meletakan komputer dan dokumen.
e. Pergelangan Tangan & Tangan : Memiliki kedalaman minimum 2 inchi, memiliki panjang yang sama dengan keyboard, memilikiketinggian yang sama dengan keyboard, terbuat dari bahan yang lembut seperi busa atau jell, memegang mouse dengan lembut.
f. Pijakan Kaki : Dapat dimiringkan 10 – 20 derajat dari depan ke belakang, memiliki ketinggian yang cukup untuk kaki pengguna yang tidak menyentuh lantai, memiliki tinggi 12 inchi & lebar 20 inchi, dapat dipindahkan dan memiliki berat yang cukup agar tidak mudah bergeser, memiliki alas yang tidak licin.
Selasa, 27 April 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar