Minggu, 23 Mei 2010

Etika Penggunaan Ponsel

Seorang masinis kereta penumpang mengirim SMS lalu 22 detik kemudian kereta tersebut bertabrakan dengan kereta api barang. Akibatnya 25 orang tewas termasuk masinis tersebut dan banyak yang terluka. Kejadian tersebut benar-benar terjadi di Amerika Serikat pada tanggal 12 September 2008. Hasil investigasi menunjukkan kecelakaan ini akibat masinis mengirim SMS sesaat sebelum kecelakaan tersebut. Masinis tersebut tidak sempat mengerem keretanya. Penggunaan ponsel dengan tidak tepat bisa menyebabkan banyak masalah. Karena itu, bagaimana etika menggunakan ponsel atau handphone?

Menggunakan Ponsel Sembarangan Bisa Berbahaya

Banyak kasus kecelakaan lalu lintas yang terjadi karena seseorang menggunakan telepon seluler atau ponsel saat mengemudikan kendaraan. Konsentrasi seseorang akan berkurang saat mengemudikan kendaraan sambil bertelepon, apalagi jika dalam kecepatan tinggi. Itu sebabnya di banyak negara, penggunaan ponsel selama mengemudikan kendaraan dilarang dan bisa dikenai sanksi pidana.
Di Indonesia sendiri mulai disosialisasikan dalam Undang-Undang Lalu Lintas yaitu UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas. Di dalamnya terdapat pasal yang berhubungan dengan penggunaan ponsel yaitu Pasal 106 ayat 1 yaitu “Setiap pengendara wajib menjalankan kendaraannya dengan konsentrasi”. Penggunaan ponsel bisa mengganggu konsentrasi dan menjadi faktor penyebab kecelakaan lalu lintas. Itu sebabnya penggunaan ponsel saat mengemudikan kendaraan bisa termasuk pelanggaran terhadap UU tersebut. Bahkan menurut penelitian, pengendara yang berbicara menggunakan ponsel di kendaraan sama lengahnya dengan orang yang sedang mabuk.
Selain itu, menggunakan ponsel di pesawat juga dianggap membahayakan. Dalam buku panduan berbagai perangkat selular mencantumkan petunjuk untuk mematikan perangkat selular di dalam pesawat karena bisa menyebabkan gangguan terhadap perangkat navigasi pesawat. Dalam UU ITE Pasal 33 juga mencantumkan larangan serupa yang berbunyi “Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum melakukan tindakan apa pun yang berakibat terganggunya Sistem Elektronik dan/atau mengakibatkan Sistem Elektronik menjadi tidak bekerja sebagaimana mestinya.”
Penggunaan ponsel secara sembarangan juga bisa menyebabkan berbagai problem lainnya. Misalnya merekam adegan yang tidak senonoh dengan kamera ponsel bahkan mengirimkannya kepada orang lain. Lalu dengan mudah foto tersebut dikirimkan lagi kepada orang lain sehingga menyebar dengan cepat.

Etika saat Menggunakan Ponsel

Ponsel atau HP sebagai perangkat telekomunikasi pastilah memiliki banyak manfaat. Teknologi ini memungkinkan kita berkomunikasi dengan mudah. Selain itu, ponsel masa kini, seperti smartphone telah memiliki berbagai fitur yang bermanfaat. Maka penggunaan ponsel secara tepat akan memiliki banyak manfaat positif.
Namun, mengingat banyak juga dampak negatif yang bisa disebabkan penggunaan ponsel, maka bagaimana menghindari dampak tersebut sewaktu menggunakan ponsel? Berikut ini beberapa pertanyaan dan saran praktis yang bisa Anda terapkan sewaktu menggunakan ponsel.
  • Kapan saat menghindari menggunakan ponsel?
    Jika berbicara dengan menggunakan ponsel bisa mengganggu orang lain —misalnya dalam tempat ibadat, gedung bioskop, ruang kelas, gedung konser, dan lainnya— maka hindari menggunakan ponsel di tempat seperti itu. Anda juga bisa mengatur mode senyap pada ponsel Anda sehingga tidak mengganggu orang lain. Bahkan jika perlu, matikan saja ponsel Anda.
  • Apakah perlu berbicara dengan suara keras di ponsel?
    Hindari berbicara dengan ponsel dengan suara terlalu keras, khususnya jika Anda berada di tempat umum (public area). Hal ini akan menarik perhatian orang-orang pada diri Anda dan bisa menimbulkan gangguan bagi beberapa orang. Selain itu, mikropon dalam ponsel mampu menangkap suara yang lembut sekalipun, sehingga tidaklah perlu berteriak atau bersuara keras saat menggunakan ponsel Anda.
  • Pembicaraan pribadi di ponsel, patutkah?
    Jangan membicarakan hal pribadi dengan menggunakan ponsel di tempat yang ada orang lain, misalnya saat berada di ruang rapat, ruang kerja yang digunakan bersama-sama, atau bahkan di tempat umum seperti di dalam bus, kereta api, halte, dan lainnya. Jika Anda harus segera menyelesaikan pembicaraan tersebut, bicaralah secara singkat dan telepon kembali segera setelah Anda keluar ruangan lalu lanjutkan pembicaraan pribadi tersebut.
  • Berbicara urusan pribadi dekat orang lain
    Jika Anda sedang berbicara dengan ponsel, jaga jarak minimal 3 meter dengan orang lain agar tidak mendengar pembicaraan Anda. Jika Anda berdiri atau berada di dekat orang lain, akan membuat orang lain mau tidak mau mendengarkan urusan pribadi Anda.
  • Menerima panggilan telepon saat sedang berbicara dengan orang lain
    Hindari ponsel Anda mengganggu percakapan yang sedang dilakukan. Umumnya saat ponsel berbunyi, seseorang akan mengatakan: “Maaf, saya terima telepon dulu.” Hal ini kurang menunjukkan etika dan respek terhadap lawan bicara yang sedang berhadapan langsung dengan Anda. Namun, dalam kasus khusus, menerima panggilan telepon saat sedang berbicara dengan orang lain bisa dilakukan jika memang benar-benar perlu untuk menerima panggilan telepon. Hal yang sama juga berlaku saat Anda mengetik SMS. Hindari mengetik SMS sambil berbicara dengan orang lain.
  • Seberapa bahaya menerima telepon atau mengirim SMS sambil mengemudi?
    Jangan menggunakan ponsel untuk berbicara saat mengemudikan kendaraan apalagi mengetik dan mengirim SMS. Hal ini sangat berbahaya. Karena saat Anda berbicara melalui ponsel, Anda sama lengahnya dengan seorang pemabuk. Apalagi jika Anda mengetik SMS, maka tingkat kewaspadaan Anda akan jauh berkurang. Prinsipnya adalah fokus mengendarai kendaraan Anda saat sedang berkendara lalu fokus menelpon saat tidak mengemudi.
  • Mengapa harus fokus kepada lawan bicara di ponsel?
    Saat Anda memang sedang fokus berbicara dengan menggunakan perangkat telekomunikasi seperti ponsel, lakukan itu memberi fokus kepada pembicaraan lawan bicara Anda. Komunikasi via ponsel dilakukan secara verbal dan bukan visual, sehingga perlu perhatian penuh saat lawan bicara Anda berbicara untuk menghindari kesalahpahaman.
  • Kapan saat mematikan ponsel?
    Matikan ponsel Anda saat sedang melakukan wawancara kerja, presentasi, pertemuan dengan direksi, dan beberapa tempat lainnya yang menuntut suasana senyap dan hening. Penggunaan ponsel di pesawat terbang juga dilarang untuk menghindari gangguan perangkat navigasi pesawat. Gunakan pengamatan Anda, apakah Anda berada di situasi yang menuntut untuk mematikan ponsel Anda.
  • Lebih baik mana: Telepon atau SMS?
    Jika Anda berada dalam keadaan darurat atau keadaan yang membutuhkan respon cepat, hindari menggunakan SMS untuk menghubungi orang lain. Teleponlah sesegera mungkin, karena pembicaraan melalui telepon lebih efektif ketimbang mengirim pesan teks.
  • Memotret dengan ponsel, bagaimana aturannya?
    Jangan mengambil gambar atau memotret orang lain dengan ponsel Anda tanpa izin, karena hal tersebut tidak sopan dan bisa membuat orang tersebut malu.
  • Menerima gambar tidak senonoh, apa yang harus dilakukan?
    Jika menerima gambar yang tidak senonoh dari orang lain dalam ponsel Anda, jangan meneruskan dan menyebarkan gambar tersebut kepada rekan-rekan Anda yang lainnya.
Telepon seluler atau handphone telah menjadi perangkat telekomunikasi yang sangat membantu. Namun jangan gunakan ponsel Anda dengan sembrono yang menyebabkan kecelakaan ataupun gangguan bagi orang lain. Gunakan ponsel Anda secara tepat dan dengan etika yang baik.
Selamat Membaca God Bless

Tidak ada komentar: