Kotoran telinga punya fungsi melindungi telinga dari kerusakan dan infeksi sehingga tidak perlu terlalu sering dibersihkan. Tapi kotoran telinga juga kadang mengganggu pendengaran. Kapan sebaiknya kotoran telinga dibersihkan?
Kulit pada saluran telinga luar memiliki kelenjar khusus yang menghasilkan kotoran telinga yang dikenal sebagai cerumen.
Biasanya, sejumlah kecil kotoran telinga berakumulasi kemudian mengering dan keluar dari saluran telinga, membawa partikel debu yang tidak diinginkan atau pasir.
Bentuk cerumen atau kotoran telinga berbeda antara orang satu dengan lainnya. Mungkin hampir berbentuk cair, padat dan tegas atau berupa kulit kering. Warnanya juga bervariasi tergantung pada komposisi.
Sebagian besar saluran telinga dapat membersihkan sendiri, dengan cara lapisan kulit saluran telinga bermigrasi dari gendang telinga ke telinga pembukaan luar.
Kotoran telinga yang lama akan terus diangkut dari daerah yang lebih dalam dari saluran telinga menuju keluar, biasanya kering, serpihan dan jatuh.
Kapan seharusnya harus dibersihkan?
Dalam keadaan ideal, seseorang seharusnya tidak perlu membersihkan kotoran telinganya. Tapi kadang orang malah terlalu sering membersihkan telinganya hingga cairan pelumas telinganya pun kering.
Seperti dilansir dari MedicineNet, Selasa (18/5/2010), kotoran telinga yang berlebihan dapat terbentuk di dalam saluran telinga karena berbagai alasan, antara lain:
- Penyempitan saluran telinga akibat infeksi atau penyakit kulit, tulang, atau jaringan ikat
- Produksi cairan cerumen kurang (lebih umum pada orang tua karena penuaan dari kelenjar yang menghasilkan kotoran telinga)
- Cerumen berlebihan dalam menanggapi trauma atau penyumbatan di dalam saluran telinga
Bila kotoran telinga terakumulasi begitu banyak sehingga membentuk blok saluran telinga dan mengganggu pendengaran, maka saat itulah kotoran telinga perlu dibersihkan.
Orang mungkin akan mencoba menggunakan cotton bud (pembersih telinga dengan kapas) atau tetes telinga bila kotoran telingan terlalu keras.
Penggunaan cotton bud baik dilakukan bila keadaan kotoran telinga sedikit cair dan tidak keras. Karena apabila kotoran telinga keras, maka penggunaan cotton bud justru akan membuat kotoran tersebut semakin masuk ke dalam telinga.
Dan untuk menggunakan tetes telinga, sangat penting untuk mengetahui bahwa telinga Anda tidak mengalami perforasi (bocor) gendang telinga sebelum menggunakan produk.
Menggunakan tetes telinga dengan keadaan gendang telinga berlubang dapat menyebabkan infeksi pada telinga tengah. Dan juga jika disertai rasa sakit, nyeri atau ruam kulit lokal penggunaan obat tetes harus dihentikan.
Pada saat seperti ini, dokter mungkin harus membersihkan kotoran telinga keluar (dikenal sebagai lavage), dengan vakum, atau bahkan membersihnya dengan instrumen khusus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar